Manfaatbioteknologi bagi kehidupan manusia di bidang pangan dan pertanian telah dikenal sejak dahulu. Sejumlah teknologi pada saat itu, ada beberapa yang memiliki fungsi dan tujuan untuk menghasilkan manfaat bioteknologi khususnya pada bidang pangan dan pertanian. Adapun manfaat bioteknologi dalam bidang pangan dan pertanian sebagai berikut.. Teknologipangan. Teknologi pangan adalah aplikasi ilmu pangan ke dalam sistem seleksi, pengawetan, pengolahan, pengemasan, distribusi, dan pemanfaatan sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang bersifat baik, aman, dan bergizi. pengolahanpenyimpanan dan nilai nutrisi/biologi bagai tubuh manusia. Pengertian pangan dan amakanan dalam buku ini sering disamakan. Namun demikian pengertian pangan sebenarnya adalah bahan makanan, yaitu dimulai dari sejak bahan tersebut masih belum dapat langsung dikonsumsi atau dimakan. Dibidang industri, Bioteknologi modern dapat menciptakan pemberantas hama secara biologis (seperti Bacillus thuringensis) dan tanaman tahan hama yang dalam tubuhnya disisipkan gen bakteri. Di bidang pertambangan, bioteknologi modern dapat digunakan untuk pengolahan biji besi membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. JurnalPengolahan Pangan 6 (2) 54-60, Desember 2021 p-ISSN : 2527-5631 56 karena seluruh kegiatannya dapat dikontrol dari jarak jauh melalui pengaplikasian teknologi terbaru. Akan tetapi, di samping membawa manfaat, revolusi tersebut juga sekaligus membawa tantangan dan ancaman untuk kehiduoan di dunia. (Kusnandar, 2019) Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan dapat dikonsumsi langsung, dan dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan. Sedangkan pangan olahan, berupa makanan atau minuman hasil proses metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan,” kata Deksa. “BPOM akan memberikan dukungan untuk fasilitasi hilirisasi produk ogQY8. Proses pasteurisasi melalui peralatan teknologi modern Shutterstock/SPOPOP Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, mutu yang memadai, dan harga terjangkau agar dapat menjamin kelangsungan hidup. Teknologi pangan merupakan ilmu yang memelajari jenis-jenis pengolahan pangan dari bahan dasar makanan. Bidang ini berhubungan dengan pemrosesan dan pengolahan pangan pada skala industri. Syaratnya bidang ini memiliki pengetahuan tentang komponen pangan khas Indonesia, serta mengetahui pangan tandingan yang berasal dari dalam negeri. Teknologi pangan, agar dapat dikonsumsi oleh manusia, memerlukan sebuah proses, agar manusia aman menyantapnya, atau jika mengonsumsinya, manusia akan sehat dan terpenuhi gizi yang diinginkan oleh tubuh. Ilmu biologi melalui berbagai teknik pengembangannya bisa menghasilkan makananan yang banyak. Caranya ialah dengan memanfaatkan beragam jenis bakteri saat proses pembuatannya. Bakteri ini bukan jenis bakteri yang berbahaya melainkan jenis bakteri yang menguntungkan. Pengolahan dan pengawetan bahan makanan berhubungan erat dengan pemenuhan gizi manusia yang cukup, aman, dan bergizi. Salah satunya adalah dengan melakukan berbagai cara pengolahan dan pengawetan pangan yang dapat memberikan perlindungan terhadap bahan pangan yang akan dikonsumsi. Peranan ilmu biologi dalam bidang teknologi pangan antara lain Pengolahan pangan Pengolahan pangan merupakan cara atau teknik memasak bahan pangan menjadi produk pangan. Pengolahan bahan pangan zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan dapat mengalami kerusakan bila diolah, karena zat itu peka terhadap PH pelarut, oksigen, cahaya dan panas atau kombinasinya. Alasan mengolah bahan makanan pada umumnya meliputi Menyiapkan bahan makanan untuk dihidangkanMembuat produk yang dikehendaki termasuk di dalamya nutrifikasi bahan makanan, contoh rotiMengawetkan, mengemas dan menyimpan contoh pengalengan. Pengawetan produk pangan Pengawetan produk pangan yaitu cara/teknik/metode untuk membuat suatu produk pangan menjadi tahan lama dan tidak rusak kualitasnya. Pada umumnya bahan pangan mudah rusak. Ini terjadi karena pengaruh cuaca, serangan serangga maupun mikroba terutama yang dapat memproduksi toksin mematikan. Berdasarkan hal tersebut muncullah teknologi tepat guna yang dapat mencegah kerusakan bahan pangan/produk pangan untuk jangka waktu tertentu. Teknologi pengawetan konvensional dengan cara pengeringan, penggaraman, pemanasan, pembekuan dan pengasapan serta fumigasi, sampai saat ini masih diterapkan untuk mempertahankan mutu sekaligus memperpanjang masa simpan bahan pangan. Penambahan bahan pengawet sintetis masih seringkali digunakan meskipun memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Macam metode pengawetan yang digunakan antara lain 1. Fermentasi merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara perombakan senyawa organik bahan pangan dengan bantuan mikrorganisme untuk menghasilkan energi dan tidak mengurangi kandungan zat nutrien pangan bahkan dapat meningkatkan kualitas, dan daya tahan pangan itu sendiri. Contoh mikroorganisme yang sering digunakan antara lain khamir, kapang, bakteri. Dengan menggunakan kemajuan teknologi dalam industri pangan, manusia mengusahakan produk yang dahulu sangat sulit untuk diproduksi atau tidak dapat diproduksi dengan bahan kimia. Pertumbuhan mikroba pada proses fermentasi ditandai dengan peningkatan jumlah masa sel seiring dengan lamanya waktu yang digunakan sehingga konsentrasi metabolisme semakin tinggi sampai akhirnya menjadi terbatas yang kemudian dapat menyebabkan laju pertumbuhan menurun. Lama fermentasi dipengaruhi oleh faktor‐faktor antara lain substrat, suhu, pH, oksigen, dan mikroba yang digunakan. 2. Pendinginan merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara pengambilan panas dari bahan pangan tersebut. Penurunan suhu mengakibatkan reaksi biokimia dan pertumbuhan mikroba menjadi lambat. Kemudian dampaknya adalah daya simpan produk menjadi lebih panjang. Pada suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari suhu optimum, metabolisme akan berjalan kurang sampurna bahkan berhenti sama sekali pada suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Setiap penurunan 80oC pada suhu penyimpanan, metabolisme berkurang setengahnya. Penyimpanan suhu rendah dapat memperpanjang masa hidup jaringan-jaringan dalam bahan pangan tersebut karena aktivitas respirasi menurun dan menghambat aktivitas mikroorganisme. Jika menginginkan penyimpanan yang semakin lama, maka penurunan suhu yang dibutuhkan semakin rendah. Namun hal ini tidak menjamin dapat menghambat perubahan dalam produk. Keuntungan dari proses ini adalah tidak merupakan proses sterilisasi sehingga tidak menyebabkan inaktivasi mikroba. Perlu penanganan bahan pangan secara hati-hati sebelum pendinginan dan pembekuan. 3. Pemanasan merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara memberikan proses pemanasan dengan tingkatan suhu tertentu. Proses pemanasan dapat di kelompokkan menjadi 3 yaitu blanching, pasteurisasi, dan sterilisasi. Beberapa jenis bahan pangan seperti halnya susu dan kapri serta daging, sangat peka terhadap suhu tinggi karena dapat merusak warna maupun rasanya. Terutama untuk susu, bila suhu pemanasan terlalu tinggi akan dapat merusak protein yang terdapat di dalamnya. Beberapa tumbuhan seperti jagung dan kedelai dapat menerima panas yang hebat tanpa banyak mengalami perubahan. Pada umumnya semakin tinggi jumlah panas yang diberikan semakin banyak mikroba yang mati. Proses pasteurisasi merupakan proses pemanasan dengan suhu sekitar 60 – 70oC dengan waktu yang singkat. Proses ini bertujuan untuk memusnahkan sebagian besar mikroorganisme pembusuk yang bersifat merusak bahan pangan. Setelah proses pasteurisasi dilakukan, biasanya diikuti dengan teknik lain misalnya pendinginan atau pemberian gula dengan konsentrasi tinggi atau penambahan garam yang bertujuan untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Produk hasil pasteurisasi dapat disimpan pada suhu kamar namun hanya bertahan 1 – 2 hari. Sedangkan jika penyimpanan dilakukan pada suhu rendah misalnya dalam lemari pendingin dapat bertahan selama 1 minggu. Pasteurisasi memiliki tujuan antara lain untuk membunuh bakteri patogen, yaitu bakteri yang berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia misalnya Mycobacterium tuberculosis dan Coxiella bunetti, dapat mengurangi populasi bakteri, untuk memperpanjang daya simpan bahan pangan, dapat menimbulkan citarasa yang lebih baik pada produk pangan, khusus pada susu proses ini dapat menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase yaitu enzim yang membuat susu cepat rusak. Proses sterilisasi merupakan proses pembebasan suatu material bahan atau pun alat dari berbagai mikroorganisme hidup atau stadium istirahatnya. Sel–sel vegetatif bakteri dan fungi dapat dimatikan pada suhu 60°C dan dalam waktu 5 – 10 menit. Namun spora fungi dapat mati pada suhu di atas 80°C dan spora bakteri baru mati di atas suhu 120°C selama 15 menit. Proses blanching merupakan proses pemanasan yang diberikan terhadap suatu bahan yang bertujuan untuk menginaktivasi enzim, melunakkan jaringan dan mengurangi kontaminasi mikroorganisme yang merugikan, sehingga diperoleh mutu produk yang baik. Lama waktu proses blanching bergantung pada karakteristik bahan, contohnya blanching 3 menit menghasilkan warna french fries yang lebih baik. Pada umumnya blanching membutuhkan suhu berkisar 75 – 95oC selama 1 – 10 menit. Metode blanching yang paling umum digunakan adalah dengan uap air panas steam blanching dan dengan air panas hot water blanching. Kerugian proses ini adalah dapat mempengaruhi nilai gizi bahan, yaitu kerusakan beberapa zat gizi. Metode perebusan dapat menyebabkan kehilangan 40% mineral dan vitamin, 35% gula, dan 20% protein. 4. Pengeringan drying merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai terendah yang dapat diterima/ditentukan. Laju penguapan air bahan dalam pengeringan sangat ditentukan oleh kenaikan suhu. Semakin besar perbedaan antara suhu media pemanas dengan bahan yang dikeringkan, semakin besar pula kecepatan perpindahan panas ke dalam bahan pangan, sehingga penguapan air dari bahan akan lebih banyak dan cepat 5. Pengalengan merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara dipak secara hermetis kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba patogen penyebab penyakit dan pembusuk. Biasanya bahan kaleng yang akan digunakan sudah melalui proses sterilisasi dengan standar khusus untuk produk pangan. 6. Penambahan bahan kimia merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam produk. Bahan kimia tersebut berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan mikroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna. Contohnya penambahan cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, inpackage desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanjang kesegaran dalam pemasaran. Nitrogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehingga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman. 7. Iradiasi merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara pemberian bahan pangan dengan radiasi pengion. Pemberian radiasi ini bertujuan untuk mengurangi mikroorganisme patogen, mencegah kerusakan, mencegah serangan serangga, mencegah perkecambahan dan memperlambat proses pematangan buah dan sayur. Beberapa keunggulan proses iradiasi bahan pangan antara lain dapat mengurangi kontaminasi makanan, meningkatkan masa simpan bahan pangan tanpa mengubah struktur kimianya dan mempercepat waktu preparasi pengawetan makanan. Sampai saat ini proses iradiasi masih merupakan teknologi yang aman, sehat dan bersih bagi bahan pangan. 8. Pengemasan produk pangan. Pengemasan produk pangan merupakan kegiatan untuk melindungi produk pangan pada tahap akhir pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Teknologi pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas plastik yang dengan drastis mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer. Saat ini mulai dikembangkan bahan kemasan plastik yang berasal dari tumbuhan seperti dari tepung singkong sehingga akan mudah terurai di alam. Penemuan teknik bahan pengemasan ini pastilah memerlukan ilmu pengetahuan lain yang juga berkaitan dengan cabang ilmu biologi. Peranan Ilmu Biologi dalam Bidang Teknologi Pangan Download Materi Daftar Pustaka Campbell, et al. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I & 2. Erlangga. Jakarta Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta. Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta. Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta. Maniam dan Yusa. 2014. Advanced Learning Biology 1A for Grade X Senior High School. Facil-Grafindo. Bandung. Nurhayati, N. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Peminatan. Yrama Widya. Bandung. Pratiwi, et al. 2017, Biologi 1. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga. Jakarta. Pratiwi, et al. 2017, Biologi 2. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk SMA/MA Kelas XI. Erlangga. Jakarta Prawirohartono, S. dan Hidayati, S. 2013. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA Kelas X. Bailmu. Jakarta. Prawirohartono, S. dan Hidayati, S. 2013. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA Kelas XII. Bailmu. Jakarta. Perkembangan teknologi pangan saat ini semakin pesat, sehingga membuat produksi pangan semakin berkualitas dan bertambah banyak. Salah satu contoh perkembangan teknologi pangan terkini adalah dengan memanfaatkan mikroba untuk produksi pangan. Contoh Perkembangan Teknologi Pangan TerkiniSoal Ujian Madrasah Mata Pelajaran Biologi MAN 1 Banyumas TahunContoh Pemanfaatan Mikroba Untuk Produksi Pangan Adalah Dalam PembuatanTujuh Komponen Utama Pembelajaran Efektif dan Tiga Prinsip PenerapanTujuh Komponen Utama Pembelajaran EfektifTiga Prinsip PenerapanManfaat Biologi Dibidang Teknologi Pengolahan Pangan Adalah….Apa Itu Biologi Dalam Teknologi Pengolahan Pangan?Mengapa Biologi Penting Dalam Teknologi Pengolahan Pangan?Jenis-Jenis Biologi Dalam Teknologi Pengolahan PanganCara Kerja Biologi Dalam Teknologi Pengolahan PanganKeuntungan dan Manfaat Biologi dalam Teknologi Pengolahan Pangan Contoh Perkembangan Teknologi Pangan Terkini Salah satu contoh perkembangan teknologi pangan terkini adalah dengan memanfaatkan mikroba untuk produksi pangan. Mikroba adalah organisme kecil yang tidak kasat mata, seperti bakteri dan fungi, yang umumnya dapat digunakan untuk membuat makanan dan minuman. Beberapa contoh produk pangan yang dihasilkan dari mikroba antara lain kecap, keju, dan anggur. Manfaat dari penggunaan mikroba pada produksi pangan adalah karena mikroba dapat membantu memecah makanan menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan dapat dicerna dengan lebih mudah oleh tubuh. Selain itu, mikroba juga dapat membantu memberikan rasa yang unik pada makanan dan minuman yang dihasilkan. Soal Ujian Madrasah Mata Pelajaran Biologi MAN 1 Banyumas Tahun Di sekolah, Mata Pelajaran Biologi juga turut membahas perkembangan teknologi pangan, seperti penggunaan mikroba dalam produksi pangan. Salah satu contoh soal ujian Madrasah pada Mata Pelajaran Biologi di MAN 1 Banyumas adalah sebagai berikut Tujuan utama penggunaan mikroba dalam produksi pangan adalah Untuk membuat makanan dan minuman yang lebih enak dan bergizi Untuk mempercepat proses pembuatan makanan dan minuman Untuk meningkatkan kandungan gula dalam cairan Untuk membantu memecah makanan menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat dicerna dengan lebih mudah oleh tubuh Jawaban yang benar adalah nomor 4. Penggunaan mikroba dalam produksi pangan bertujuan untuk membantu memecah makanan menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat dicerna dengan lebih mudah oleh tubuh. Contoh Pemanfaatan Mikroba Untuk Produksi Pangan Adalah Dalam Pembuatan Mikroba dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis produk pangan. Salah satu contohnya adalah dalam pembuatan kecap. Kecap merupakan bumbu dapur yang cukup populer di Indonesia dan terbuat dari kacang kedelai yang telah difermentasi oleh mikroba. Selain kecap, mikroba juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan tempe, sufu, yogurt, kefir, dan beberapa jenis minuman seperti anggur dan bir. Mikroba bekerja pada bahan baku dan menghasilkan hasil akhir yang berbeda tergantung pada jenis mikroba dan kondisi fermentasi. Tujuh Komponen Utama Pembelajaran Efektif dan Tiga Prinsip Penerapan Untuk menghasilkan produk pangan yang baik dengan mengandalkan teknologi pangan, diperlukan pembelajaran yang efektif. Di dalam pembelajaran, ada tujuh komponen utama pembelajaran efektif dan tiga prinsip penerapan yang dapat digunakan untuk mencapai pembelajaran yang sukses. Tujuh Komponen Utama Pembelajaran Efektif Motivasi Keterampilan Aspek Kognitif Perhatian dan Penjelasan Retensi Pemahaman Ketrampilan Aspek Psikomotor Umpan balik Tiga Prinsip Penerapan Pembelajaran Kondisional Pembelajaran Kolaboratif Pembelajaran Konstruktif Dengan mengikuti tujuh komponen utama pembelajaran efektif dan tiga prinsip penerapan, diharapkan para pelaku industri pangan dapat menghasilkan produk pangan yang lebih berkualitas. Manfaat Biologi Dibidang Teknologi Pengolahan Pangan Adalah…. Manfaat dari biologi dalam bidang teknologi pengolahan pangan sangat besar. Beberapa manfaat biologi dalam teknologi pengolahan pangan antara lain Apa Itu Biologi Dalam Teknologi Pengolahan Pangan? Biologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang kehidupan. Sedangkan, teknologi pengolahan pangan dapat diartikan sebagai ilmu tentang cara mengolah makanan dengan tujuan membuat makanan menjadi lebih bergizi, lebih aman, dan lebih awet. Dalam hal ini, biologi digunakan untuk mempelajari organisme yang dapat dimanfaatkan pada teknologi pengolahan pangan dan meningkatkan kualitas dan keamanan pangan. Mengapa Biologi Penting Dalam Teknologi Pengolahan Pangan? Biologi sangat penting dalam teknologi pengolahan pangan karena biologi membantu untuk mempelajari organisme yang dapat dimanfaatkan untuk pengolahan pangan. Selain itu, biologi juga membantu untuk mengenali organisme yang dapat mengancam kualitas dan keamanan pangan. Jenis-Jenis Biologi Dalam Teknologi Pengolahan Pangan Ada beberapa jenis biologi yang digunakan dalam teknologi pengolahan pangan, antara lain Mikrobiologi Mempelajari mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan alga yang berperan dalam pengolahan pangan dan lingkungan sekitar. Bioteknologi Menerapkan prinsip-prinsip biologi pada teknologi pemrosesan makanan seperti isolasi enzim dan pewarna alami. Biokimia Mempelajari reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup, termasuk dalam pengolahan makanan seperti pembuatan keju dan yogurt. Gizi dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Mempelajari cara perkembangan gizi dan kesehatan masyarakat, yang dapat mempengaruhi pembuatan produk pangan. Cara Kerja Biologi Dalam Teknologi Pengolahan Pangan Biologi bekerja dalam teknologi pengolahan pangan dengan mempelajari organisme yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan produk pangan dan melindungi produk pangan dari organisme yang dapat mengancam kualitas dan keamanannya. Biologi juga digunakan untuk mengembangkan teknologi baru untuk pengolahan pangan. Keuntungan dan Manfaat Biologi dalam Teknologi Pengolahan Pangan Keuntungan dan manfaat biologi dalam teknologi pengolahan pangan antara lain Mempercepat produksi pangan Meningkatkan kualitas pangan Menghasilkan produk pangan yang lebih aman Mengurangi kerugian akibat kerusakan pangan Memperpanjang masa simpan produk pangan Mengurangi biaya produksi pangan Memperkenalkan produk pangan baru Dengan demikian, penggunaan biologi dalam teknologi pengolahan pangan sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pangan serta menghasilkan produk pangan yang lebih berkualitas dan lebih banyak. Apakah manfaat dari teknologi pangan, sumber gambar Pengetahuan dan Teknologi IPTEK telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga dapat menghasilkan berbagai macam inovasi. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah dengan hadirnya beragam teknologi pangan yang modern. lalu, apakah manfaat dari teknologi pangan hingga mampu memudahkan pekerjaan manusia?Dikutip dari buku Pengantar Teknologi Pangan oleh Dahrul Syah 2012 9, teknologi pangan merupakan suatu aplikasi ilmu pangan ke dalam sistem seleksi, pengolahan, pengawetan, pengemasan, distribusi dan pemanfaatan bahan pangan yang baik, aman dan bergizi. Dengan adanya teknologi pangan, maka akan tercipta suatu tatanan yang lebih praktis dan tentunya memudahkan kehidupan dari Teknologi PanganApakah manfaat dari teknologi pangan, sumber gambar pangan yang telah berkembang di masa kini memiliki andil besar dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Apakah manfaat dari teknologi pangan tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini1. Dapat Mengawetkan MakananMakanan yang berasal dari alam seperti hewan dan tumbuhan memiliki masa yang terbatas untuk dikonsumsi. Dengan adanya teknik pengawetan, maka bahan pangan dapat terhindar dari pembusukan. Selain itu, bahan pangan juga dapat didistribusikan ke berbagai tempat yang Menghilangkan Penyakit dari MakananManfaat teknologi pangan yang berikutnya yaitu dapat menghilangkan berbagai penyakit atau bakteri dari makanan. Adapun teknologi pangan yang dapat membunuh berbagai mikroba jahat yaitu pasteurisasi yang mampu membuat susu lebih steril, sehingga aman untuk Meningkatkan Nutrisi MakananTeknologi pangan juga mampu meningkatkan nutrisi atau menambah kandungan gizi pada makanan. Contohnya yaitu fortifikasi pada garam yang mampu mencegah penyakit Efisiensi Menyantap MakananTeknologi pangan juga dapat memudahkan manusia dalam menyantap makanan, misalnya dengan membuat kopi instan tanpa ampas, susu cair langsung minum, bumbu penyedap dan lain-lain. Dengan begitu, maka makanan dapat dikonsumsi secara lebih mudah, sehingga efektivitas dan efisiensi dapat lebih Meminimalisir Kerugian Sisa Bahan PanganSejak teknologi pangan hadir, hasil panen dapat diolah menjadi berbagai aneka bahan pangan yang bermanfaat. Misalnya seperti hasil panen bawang yang jumlahnya berlimpah, maka sisa bahan pangan tersebut dapat diolah menjadi bawang goreng siap saji. Selain itu, hasil panen tomat yang melimpah juga dapat diolah menjadi saus kemasan. Dengan begitu, sisa bahan pangan yang tidak terjual dapat tetap dijual meskipun dalam bentuk yang berbeda. Manfaat biologi dibidang teknologi pengolahan pangan adalah.... A. Terapi genB. Produksi PSTC. Pembuatan hormoon insulinD. Kloning hewan ternakE. Budidaya udang windu JawabanB. Produksi PST Pembahasan Peranan biologi dalam bidang teknologi pengolahan pangan adalah misalnya pembuatan keju, sosis, sarden, nata de coco, yogurt, makanan suplemen, PTS protein sel tunggal, kecap, tapai, tempe, oncom, tauco, dan teknologi pengawetan makanan. Baca Selengkapnya Pembahasan Uji Kompetensi Materi Ruang Lingkup Biologi K13 Buku Erlangga Kelas 10 - Anda gemar memakan tempe, tahu, keju, atau makanan fermentasi lainnya? Makanan tersebut merupakan hasil dari penerapan bioteknologi pangan. Berikut adalah penjelasan tentang bioteknologi pangan dan berbagai mikroorganisme yang digunakan di dalamnya. Pengertian bioteknologi pangan Bioteknologi pangan adalah aplikasi proses biologi dengan menggunakan sel-sel mikroorganisme di bidang pangan, baik untuk mempersiapkan bahan dan untuk proses produksi sehingga menghasilkan produk siap olah atau siap pangan mampu mengubah bentuk suatu bahan baku menjadi bahan makanan lainnya dalam upaya menciptakan makanan yang lebih baik gizinya ataupun untuk mengawetkan makanan. Bioteknologi pangan yang banyak kita kenal luas adalah fermentasi. Ini merupakan bentuk bioteknologi pangan yang paling sederhana dan telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, contohnya dalam pembuatan roti dan perkembangan teknologi juga membuat teknologi ini berkembang hingga menggunakan rekayasa genetika, kultur jaringan, dan rekombinan DNA. Baca juga 3 Keuntungan Fermentasi Makanan untuk Kesehatan Mikroorganisme pangan Berikut ini adalah daftar mikroorganisme yang digunakan dalam bioteknologi pangan yang produknya bisa kita jumpai sehari-hari. Mikroorganisme tempe yang membantu proses fermentasi kacang kedelai ada beberapa, diantaranya adalah Rhizopus oryzae, Lactobacillus fermentum, Rhizopus oligosporus, dan Rhizopus stolonifer. Penicillium camemberti adalah salah satu spesies fungi yang digunakan dalam proses pembuatan keju. Selain itu, bakteri yang digunakan dalam proses pembuatan keju adalah Lactobacillus casei. Mikroorganisme yoghurt juga ada beberapa macam, contohnya Lactobacillus paracasei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus Bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus. Aspergillus wentii. Jenis makanan yang dihasilkan melalui proses fermentasi kacang kedelai oleh jamur aspergillus wentii adalah kecap. Acetobacter xylinum adalah bakteri yang digunakan dalam proses fermentasi nata de coco. Itu dia beberapa contoh mikroorganisme yang digunakan dalam berbagai bioteknologi pangan. Apa kamu tertarik untuk mengolah sendiri makananmu dengan mikroorganisme tersebut? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

manfaat biologi di bidang teknologi pengolahan pangan adalah