Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Farida mengatakan, untuk sementara ini akses kendaraan menuju Cileungsi Bogor. Satu orang pengemudi mobil meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan, yang terjadi Jalan Raya Sukabumi-Cianjur. Kanit Laka Polres Cianjur, Ipda Hadi Kurniawan menuturkan kecelakaan lalul lintas tersebut terjadi tepatnya di Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Minggu (12/12/2021) malam. Tebing di pinggir Jalan Raya Tangkuban Parahu Subang yang merupakan jalur utama dari daerah Bandung menuju Subang, Jawa Barat, Senin, mengalami longsor hingga sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas. Koordinator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan lokasi longsor tepatnya di Sonymenjelaskan, penggunaan skuter listrik, otopet, dan sejenisnya tidak diatur di dalam Undang-undang (UU) Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan raya. Namun berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI No.PM 45 Tahun 2020, menyebutkan bahwa skuter listrik, sepeda listrik, overboard, sepeda roda satu dan otopet Adapunjalur alternatif dari arah Semarang untuk kendaraan besar dan bermuatan dari Jalan Raya Waru menuju Jalan Raya Ngaluran, tembus ke Jalan Raya Candi Sari, kemudian ke Jalan Raya Mranggen. Sementara untuk kendaraan kecil dan mobil bisa melewati Jalan Brumbung, kemudian ke Jalan Kembangan tembus ke Jalan Taman Sari Mranggen. Salah satu hal yang dapat memicu terjadinya kebisingan yaitu padatnya aktivitas kendaraan di jalan raya. Kebisingan yang ditimbulkan dari aktivitas kendaraan di jalan raya bersumber dari berbagai hal antara lain, suara mesin kendaraan, bunyi klakson kendaraan saat akan mendahului atau memberi peringatan, gesekan antara roda dengan badan jalan dan kecepatan pengemudi saat memngemudikan 0Rdu5. JAKARTA, - Lurah Batu Ampar Rusman Rusli berpendapat, kemacetan di Jalan Raya Condet sebenarnya bukan hanya disebabkan oleh aktivitas satu atau dua sekolah saja. Ada banyak faktor yang menjadi sumber macet. Mulai dari Jalan Raya Condet merupakan jalur alternatif yang seringkali dilalui, banyak terdapat gang yang ramai warga keluar masuk, hingga kurang lebarnya badan sederet faktor itu, ada yang dapat diselesaikan dengan menerjunkan personel Satpol PP dan Dishub. Tetapi apabila penerjunan petugas tidak kunjung membuahkan hasil, maka memperlebar jalan adalah solusinya. Baca juga Lurah Batu Ampar Akui Ada Orangtua Bandel Turunkan Anak Sekolah di Pinggir Jalan, Bikin Jalan Raya Condet Macet "Intinya satu, ya jalan Condet itu diperluas," ujar Rusman saat berbincang dengan Rabu 7/6/2023. Dengan memperlebar badan jalan, kapasitasnya otomatis akan meningkat. Jalan itu jadi bisa lebih banyak menampung volume mobil dan motor setiap tentu kemacetan bisa berkurang, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. Tetapi, Rusman mengakui, usulnya itu sulit dilaksanakan. "Masalahnya, Condet ini kawasan budaya. Untuk mempertahankan budaya yang ada sekarang, harus seperti itu modelnya, enggak bisa lagi diperlebar," ujar dia. Baca juga Lurah Batu Ampar Klaim Satpol PP dan Dishub Selalu Sigap Urai Kemacetan di Condet "Kecuali mau dihilangkan kebudayaan di Condet-nya, diperluas saja seperti jalan di Kuningan," lanjut Rusman. Oleh sebab itu, untuk meminimalisasi kemacetan di Jalan Raya Condet, pihaknya masih mengandalkan pengaturan lalu lintas oleh aparat terkait.

suara di jalan raya